Anggota yang diwisuda kenaikan tingkat, setelah melakukan penghormatan khas padepokan , satu persatu kemudian disiram air kendi sebagai symbol telah menyatunya jiwa pendekar yang selalu menjaga kedamaian di masyarakat dan kehormatan padepokan. Popsi Bhayu manunggal memberikan arti pencak silat dalam makna yang lebih luas dimana selain sebagai olah raga dan beladiri , juga diberikan penguasaan mental dan spiritual. Dalam sambutannya, Pelindung Perguruan Ranting Tempel mengungkapkan , Sarjono S.pd , keberadaan POPSi Bhayu Manunggal diharapkan dapat memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan banyaknya anggota yang tersebar di Daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya. Ucapan terimakasih juga diberikan kepada pihak SD Kadirojo yang telah memberikan tempat sebagai lokasi berlangsungnya acara ini. Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya dari Bantul dan Kulonprogro, bukan hanya itu Ketua Dewan Pendekar dan Ketua Perguruan Bhayu manunggal beserta jajaran pengurus pusat dari padepokan Ambar Ketawang ikut hadir. POPSI Bhayu Manunggal didirikan oleh Ki Joyo Suwito dengan gelar Pendekar Dharma Wirya pada tahun 1970. Keberadaan perguruan silat ini harus bersaing dengan seni beladiri yang datang dari luar dengan berbagai bentuk organisasi. Sebagai salah satu media yang ikut mempertahankan budaya local, perguruan silat ini berharap ada dukungan dari pemerintah.
Selanjutnya masing-masing diberikan sabuk perguruan sebagai tanda tingkatan yang dicapai.
WISUDA DAN TASYAKURAN POPSI BHAYUMANUNGGAL
Diposting oleh popsi bhayu manunggal BANTUL on Kamis, 25 Maret 2010Sejumlah murid padepokan Pencak Silat POPSI Bhayu Manunggal, belum lama ini diwisuda kenaikan tingkat oleh ketua dewan pendekar. Kegiatan ini sekaligus sebagai media untuk memperkuat jaringan POPSI Bhayu Manunggal dalam bentuk tasyakuran yang dihadiri oleh anggota baik dari cabang maupun ranting di DIY.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
siap!!
86
Posting Komentar